Truestory – Proses pengikisan pantai atau kembali terjadi di pesisir pantai , Kecamatan Moilong, , , pada Jumat 29/07/2022. tersebut mengakibatkan pemukiman penduduk di sepanjang pantai terancam.

Sejak beberapa hari terakhir cuaca buruk terus terjadi di wilayah Kecamatan Moilong, menyebabkan terjadinya alam seperti banjir hingga bahkan erosi pantai akibat gelombang air pasang terus mengikis sepanjang ratusan meter wilayah pantai .

Di Desa Moilong abrasi juga menghantam beberapa penahan ombak yang dibuat oleh warga di pesisir pantai. Begitu juga dengan puluhan permukiman penduduk yang terletak di sekitar wilayah itu terancam, karena air laut sudah berada di belakang mendekati pemukiman mereka.

“Abrasi yang terjadi ini sudah ber­langsung cukup lama. Tiap pasang naik bersama gelombang, air laut bakal sampai  pada pemukiman masyarakat di bibir pantai,” jelas Muhammad warga Desa Moilong.

Ditambah lagi menurut Muhammad, di bulan Juni, Juni hingga Agustus merupakan bulan dimana gelombang laut sangat tinggi. Namun bukan memilih untuk pindah masyarakat lebih memutuskan bertahan karena keterbatasan ekonomi.

“Mayoritas masyarakat di sini mata pencaharian utama adalah sebagai nelayan. Pindah pun kami mau pindah dimana?,” katanya.

Karena tidak ingin pindah, masyarakat meminta pemerintah daerah agar mempercepat pembangunan tanggul pemecah ombak di sepanjang bibir pantai Desa Moilong, karena apabila hal tersebut tidak dilakukan secepatnya, ditakutkan akan ada warga yang menjadi korban akibat bencana abrasi ini.

“Jika pemkab tidak menanggulangi dengan cepat, pemu­kiman masyarakat bisa hilang. Selain itu abrasi juga mengancam dan merobohkan pepo­honan di dekat pantai,” pungkasnya.