Truestory-Balai Karantina Pertanian kelas II Palu memfasilitasi ekspor komoditas sub sektor perkebunan di Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan nilai 54,7 miliar rupiah, Rabu, 07/04/2022.
Komoditas tersebut yakni Tepung Kelapa sebanyak 49,77 ton, Lada Biji sebanyak 88,9 ton dan Kelapa Biji sebanyak 3.504 ton.
Tiga komoditas ini akan di ekspor ke negara tujuan Amerika Serikat, Vietnam dan Tiongkok.
Menurut Kepala Barantan Palu, Amril, tiga komoditas ini merupakan komoditas unggulan dari Sulteng, dan rutin di ekspor ke berbagai negara.
Sebelum di ekspor, komoditas juga telah dilakukan pemeriksaan administratif dan fisik.
“Secara administratif surat lengkap dan sesuai serta secara fisik tidak ditemukan adanya penyakit tumbuhan, sehingga kami menerbitkan Phytosanitary certificate sebagai syarat ekspor,” ungkap Amril.
Menurutnya, wilayah Sulawesi Tengah merupakan salah satu pintu ekspor yang terbesar di Indonesia. Apalagi, didukung dengan kondisi alam dan lahan pertanian yang luas.
“Sulteng akan memberikan kontribusi yang menjanjikan pada program Gerakan Ekspor Tiga Kali Lipat produk pertanian,” tutupnya
Pada saat yang sama Presiden RI dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jambi juga melepas ekspor Pinang Biji asal Jambi sebanyak 126 ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp 4,069 milliar.
Secara nasional, ekspor komoditas pinang biji di tahun 2021 sebanyak 215.260 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp. 5,11 trilliun, meningkat hampir dua kali lipat dibanding capaian nilai tahun 2020 yang hanya Rp2,85 triliun.
Selain memberikan sejumlah bantuan kepada para pekebun pinang, dalam rangka mendorong terus berkembangnya komoditas unggulan ekspor asal Jambi ini, Presiden berpesan agar komoditas yang diekspor harus diolah terlebih dahulu.
Tinggalkan Balasan