PALU, TRUE STORY – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu mengimbau masyarakat Sulawesi Tengah untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi selama puncak musim penghujan yang diperkirakan berlangsung hingga bulan Februari mendatang.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Nur Alim, mengatakan bahwa berdasarkan pantauan pihak BMKG, hampir seluruh wilayah Sulawesi Tengah telah memasuki musim penghujan. Hal ini disebabkan oleh adanya pola tekanan rendah di Selatan Indonesia yang mengakibatkan adanya belokan masa udara sehingga terjadi penumpukan awan-awan hujan yang cukup intens.
“Kita ketahui bahwa beberapa hari yang lalu terjadi beberapa bencana akibat hujan lebat, banjir bandang, dan angina puting beliung,” ungkap Nur Alim.
BMKG memprediksi kondisi ini akan berlangsung hingga bulan Februari mendatang. Oleh karena itu, Nur Alim mengimbau masyarakat Sulawesi Tengah yang menempuh perjalanan baik darat maupun laut untuk tetap waspada.
“Khususnya untuk jalur darat waspada untuk jalur trans Pantai Barat dan Pantai Timur, terutama untuk perjalanan malam untuk berhati-hati, karena hujan akan terjadi di sore hingga malam hari,” ujar Nur Alim.
Selain itu, Nur Alim juga mengimbau nelayan tradisional untuk melaut hingga jam 3 sore, karena potensi gelombang tinggi dan angin kencang.
“Untuk nelayan yang menggunakan perahu tradisional diharapkan untuk melaut hingga jam 3 sore, karena potensi gelombang tinggi dan angin kencang,” tambah Nur Alim.
Berikut adalah lima daerah di Sulawesi Tengah yang dianggap rawan bencana selama musim penghujan:
- Tojo Una-una
- Poso
- Donggala
- Sigi
- Morowali Utara
Masyarakat di daerah-daerah tersebut diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bencana, seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung.