Truestory-Kelompok musisi asal Kota Palu, Sulawesi Tengah, Culture Project membawakan 9 karya lagu pada ajang event musik bergengsi terbesar di Asia Tenggara yakni “Java Jazz Festival 2022” di di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
“Senang, puas, rasanya kami semua bermain terutama untuk melampiaskan rasa terima kasih kepada semua yang sudah mensupport Culture Project tampil di Java Jazz,” ungkap Adi Tangkilisan, Gitaris Culture Project usai tampil di Panggung Gazebo Java Jazz, Jumat 27/05/2022.
Diawal, Culture Project membawakan tiga lagu andalannya yakni Palu Dilupa, Matahari dan Darurat. “Tiga lagu ini kami tampilkan sebagai pembuka penampilan kami, agar penonton tertarik dengan penampilan Culture Project,” jelasnya.
Menurutnya, penempatan tiga lagu diawal ternyata dilirik beberapa penampil yang main dihari pertama.
“Endah dan Reza sempat bikin stori waktu kita tampil. Fajar bassist Gugun Shelter Blues dan Java Jazz juga begitu. Senang dapat apreseasi dari mereka atas penampilan kita. Dapat teman baru,” kata Uba, Bassist Cultue Project.
Setelah tiga lagu, Culture Project mengantarkan penonton pada lagu Poralea.
“Jadi Zhul diujung prolognya bilang begini, ada tempat yang indah ditempat kami, namanya Poralea. Kita pun main mainkan Poralea, kemudian Idealis dan Dunia Untuk Berbagi. Tiga lagu ini kami pilih di sessi dua penampilan karena penonton sudah ta ikat dengan toga lagu pertama, tiga lagu kedua ini agak ngepop dan mudah diikuti penonton,” tambah Adi.
Setelah itu Culture Project memainkan tiga lagu terakhir yakni Fenomena, Nakuya dan Aku Cinta Negeri Ini Walau Sering Membingungkan.
Setelah penampilan di Anggung Java Jazz, Culture Projet melanjutkan penampilan mereka di Bandung Minggu malam mendatang, lalu balik lagi le Jakarta untuk tampil di Panggung M Blok Senin jam 18.30 malam, kemudian tampil lagi Selasa 31 Mei di tempatnya Donny DSS.
“Om Donnya kan tadi ikut mendampingi sound enginer kita. Begitu selesai main kita diingatlan jangan lupa dan persiapkan penampilan tanggal 31 nanti. Senang liht Om Donny ikut jaga penampilan kita,” ungkap Adi.
Penampilan ini merupakan pengalaman pertama Culture Project di event musik begengsi tersebut. Culture Project membawa pesan damai dan konteks kebudayaan dari Sulawesi Tengah.