, TRUE STORY dalam konferensi pers hari ini menegaskan bahwa tindakan (MPA) Poboya dalam melaporkan kasus ke pihak berwajib tidak dilakukan atas instruksi ataupun sepengetahuan mereka.

tidak ada hubungan dengan tindakan yang diambil oleh MPA Poboya,” ujar Abidin Ripa, Ketua Dewan Adat Poboya, Jumat(29/3/2024).

Pernyataan ini menandakan adanya perbedaan pendapat dan pendekatan dalam menyelesaikan permasalahan di antara anggota komunitas adat Poboya.

Dewan Adat Poboya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh isu-isu yang beredar dan tetap menjaga persatuan.

“Dewan Adat Poboya mengimbau kepada masyarakat baik di dalam maupun di luar Poboya untuk tidak terpengaruh oleh isu-isu atau opini yang mungkin disebarkan oleh pihak luar,” kata Abidin.

Sebagai solusi, Dewan Adat Poboya menawarkan diri sebagai mediator bagi warga Poboya dan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan secara damai dan melalui jalur adat.

“Kami menekankan pentingnya menggunakan mekanisme mediasi dan musyawarah mufakat yang telah disepakati oleh masyarakat adat,” imbuh Abidin.

Konferensi pers ini juga mengumumkan struktur organisasi baru Dewan Adat Poboya, yang terdiri dari ketua adat, sekretaris, bendahara, serta anggota Dewan Adat dan Suro Adat.

Dewan Adat Poboya berharap dapat memberikan kejelasan dan keterbukaan kepada masyarakat serta menegaskan komitmennya untuk menjaga kedamaian dan keharmonisan di wilayah Poboya.


Turut hadir dalam konferensi per situ Sekretaris Dewan Adat Poboya Herman Pandejori, bendahara Arsid Lanusu serta sejumlah Pila-pila nu Adat diantaranya, Mislan, Anosi, Husna, Lutupi, Arman, serta Suro Adat Arfan, Lutfin.