Truestory – Kasus penyakit mulut dan kuku atau PMK di Sulawesi Tengah terus meluas penyebarannya dengan total sudah 1.262 hewan ternak yang terpapar postif dan 23 ekor alami kematian.
Berdasarkan data yang ada di Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulawesi Tengah,penyebaran positif PMK telah merembes ke lima Kabupaten se Sulteng, dengan total keseluruan hewan yang terjangkit PMK sebanyak 1.262 kasus.
Dari jumlah tersebut, penyebaran kasus tertinggi terdapat di 16 desa Kecamatan Sirenja,Kabupaten Donggala, dengan jumlah 845 kasus, dari total 980 kasus.
” Kabupaten Donggala dinyatakan zona merah, karena terinfeksi penyebaran PMK.Khususnya di Kecamatan Sirenja yang terdiri dari 16 desa hampir 100 persen ternak telah positif terindikasi PMK, ” ungkap Kepala UPT Veteriner Dinas Perkebunanan dan Peternakan Sulteng, drh. Erwin Hurudji, Senin (6/2/2023).
Erwin menuturkan , akibat penyebaran PMK di lima kabupaten se Sulteng meningkat bahkan ada satu daerah di kabupaten Donggala begitu signifikan penyebarannya, sehingga Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulteng segera mengambil langkah preventif dengan meningkatkan penanganan di seluruh wilayah Sulteng.
” Untuk sementara beberapa daerah lainnya di Sulawesi Tengah, masih dikategorikan Zona Kuning karena penyebarannya masih terkendali.Sedangkan daerah Zona Hijau PMK hanya di dua daerah, yaitu Banggai Laut dan Banggai Kepulauan, ” jelasnya.
Ditanya terkait keberadaan dan peran Satgas PMK. Erwin mengatakan pihaknya juga sudah membentuk satuan tugas (satgas) khusus PMK di daerah-daerah.
Satgas ini bertugas memantau kondisi penyebaran kasus PMK agar tidak semakin meluas. Satgas ini diharapkan bisa menekan area terjangkit PMK tidak semakin meluas, dimana melibatkan semua dinas terkait termasuk TNI/Polri.
Lebih jauh, kata Erwin, stok vaksin alhamdulillah masih tersedia dalam jumlah ribuan dosis. Namun untuk meminimalisir penyebaran PMK di wilayah Sulteng,vaksin juga telah di sebar merata ke seluruh kabupaten kota.
Sementara itu,dalam waktu dekat tim dari Dinas Perkebunan dan Peternakan provinsi Sulteng akan melakukan peninjauan di lapangan sekaligus mengambil sampel di dua Kabupaten yakni Sigi dan Parigi Moutong.
” Semoga saja di dua lokasi itu penyebaran PMK terkendali, namun apabila hewan ternak ada yang teridentifikasi positif PMK ini bahaya. Artinya kota Palu terancam dikepung PMK, ” cetusnya.