Truestory- Pascabentrok yang terjadi Selasa (14/01/2023), PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara dipastikan sudah kondusif dan kembali beroperasi seperti biasanya.
Meskipun begitu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tengah tetap meminta kepada Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Nakertrans) agar serius dalam menangani pembinaan ketenagakerjaan di GNI di Kabupaten Morowali Utara.
Wakil Ketua III DPRD Sulteng Muharram Nurdin mengatakan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Nakertrans agar srius dalam menangani permasalahan di PT GNI khususnya pada pembinaan ketenagakerjaan.
“Kami sudah dengar apa yang menjadi kendala Dinas Nakertrans dalam membina ketenagakerjaan sehingga pascabentrok itu kami harap lebih serius,” tegasnya.
Menurut Muharram, salah satu penyebab kerusuhan yang terjadi di PT GNI adalah persoalan sistem ketenagakerjaan dalam hal ini keselamatan dan kesehatan karyawan.
“Tugas Dinas Nakertrans adalah membina dan harus memantau sistem di perusahaan tersebut dan perlu dibina soal sistem ketenagakerjaannya. Apalagi pihak perusahaan sudah mengatakan akan memperbaiki sistemnya,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Nakertrans Provinsi Sulawesi Tengah Arnol Firdaus Bandu dalam keterangannya sebelumnya menyampaikan bahwa pihak PT GNI mengaku akan memperbaiki sistem ketenagakerjaan pascabentrok pekerja pada Sabtu (14/01/2023) yang melibatkan dua pekerja meninggal dunia.
“Mereka sudah mengakui bahwa tidak memberikan pelayanan yang baik kepada pemerintah dalam hal ini Dinas Nakertrans. Kedepan mereka akan perbaiki dan membangun kerjasama yang baik dengan pemerintah,” demikian Arnol.