Truestory – Mantan narapidana tindak pidana terorisme( napiter) asal Kabupaten , , Imran Labuan alias abu Zahro mengingatkan masyarakat khususnya generasi muda agar tidak terjebak dalam paham dan gerakan radikal.

Hal itu diungkap Imran, menyikapi situasi pasca penangkapan beberapa orang di yakni Kabupaten dan Ampana yang di duga sebagai simpatisan terorisme belum lama ini.

“Saya berharap para remaja di Sulawesi Tengah dan pada umumnya di Poso agar bisa lebih kritis dan berfikir positif supaya tidak terjerumus ke faham radikalisme, “ujarnya.

Dia berharap, Kabupaten Poso akan lebih baik dan maju. Meskipun demikian ia mengatakan harus ada kerja sama yang baik antar seluruh pihak, baik dari Pemda, masyarakat dan ormas-ormas yang ada.

“Rangkul bukan Memukul”, cetus mantan Napiter Nusa Kambangan yang telah mengambil keputusan kembali ke NKRI sejak 2020.

Dia menuturkan, sangat penting dilakukannya pendekatan pihak kepolisian dan pemerintah kepada masyarakat terlebih pada titik-titik wilayah yang rawan akan terpaparnya paham-paham ekstrimis maupun radikal.

Pemerintah diharapkan juga bisa menjadi Payung masyarakat, dengan siap melayani sepenuh hati tanpa membeda- bedakan status sosial, agama, organisasi dan lainnya.

“Kapan di bedakan muncul lah rasa iri dan inilah awal pemantik kebencian yang lambat laun bisa menjadi modal masuknya paham-paham radikal pada diri seseorang, ” imbuhnya.

“Poso torang punya, poso torang jaga, poso itu amanah yang wajib kita bangun untuk kebaikan generasi kita di belakang nanti.Poso aman, poso damai jangan ada benci di antara kita.
Bangun cinta , bangun sayang karena torang
semua basudara, saudara sebangsa dan setanah air,” tambahnya. (ARIEF)