Truestory – bakal meramaikan dunia tarung bebas atau Mixed Martial Arts (MMA) di Indonesia. Ini merupakan debut perdananya sekaligus menjadi orang (Sulteng) pertama sebagai tarung bebas.

Mengawali laga, dipromotori oleh salah satu stasiun televisi. asal Toli-toli ini turun di kelas Featherweight 65,8 Kg. Sebelum bisa tarung, dirinya mengaku harus bersaing seleksi dengan 500 petarung se-Indonesia untuk masuk sebagai petarung penantang.

“Dari hampir 500 orang lebih peserta yang lolos sekitar 75 peserta, saya masuk salah satunya,” kata Nando sapaan akrabnya kepada wartawan, Senin (13/02/2023).

Dijelaskan Nando, sebelum lolos ia harus berlatih keras di MMA Bali tahun 2022. Setelah pemanggilan akan bertarung, pria kelahiran 11 November 1992 melanjutkan latihan di salah satu training camp di Jakarta.

Nando yakin mampu menang di perdana. Ini dilakukan untuk bisa menantang pemegang sabuk juara hingga akhirnya mampu jadi terbaik di kelasnya.

“Ini kan liga, saya akan jalani pertandingan-pertandingan berikutnya, oleh karenanya harus terus ada persiapan untuk jadi juara di kelas saya,” terangnya.

Adapun keinginan Nando terjun ke dunia MMA tak lain ialah terinspirasi dari petarung Connor McGregor. Dari situ, dia yang sebelumnya jadi atlet tinju akhirnya meniatkan diri untuk turun di kelas tarung bebas.

“Saya ikut MMA karena cari jati diri sendiri. Selain itu bisa juga membawa nama kebanggaan daerah . Jadi yang dulunya tidak tau Ibu kota Sulteng, akhirnya Palu bisa dikenal,” tutur Nando.

Olehnya ke depan, ia pun berharap stakeholder terkait bisa memperhatikan para atletnya. Menurutnya banyak atlet berpotensi di Sulteng hanya saja sering terbentur dengan masalah sponsor untuk tampil di kancah nasional.

“Besar harapan saya, pemerhati olahraga termasuk Gubernur Sulawesi Tengah, tolonglah liat saya, ada anak daerah wajah Sulteng turun dengan atribut adat,” pungkasnya.