Palu,truestory.id — Warga Kelurahan Panau, Rasid, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi fasilitas di SDN 9 Bamba, Kecamatan Tawaeli, yang dinilai sangat memprihatinkan.

Ia menyampaikan bahwa saat ini sekolah tersebut hanya memiliki tiga ruang kelas yang aktif digunakan, sehingga terpaksa menggabungkan beberapa jenjang dalam satu ruangan.

“Anak-anak kelas 1 dan 2 digabung, begitu juga kelas 3 dan 4, 5 dan 6. Ini sangat mengganggu proses belajar mengajar,” ujar Rasid dalam kegiatan reses anggota DPRD Kota Palu, Vivi, pada Rabu (17/7/2025).

Menurut Rasid, permohonan bantuan sudah beberapa kali disampaikan kepada pihak berwenang, namun hingga kini belum ada tindak lanjut atau realisasi dari pemerintah.

Karena kondisi semakin mendesak, pihak sekolah dan masyarakat akhirnya memutuskan untuk membangun gedung darurat secara swadaya agar kegiatan belajar tetap bisa berjalan.

Ia berharap, dengan disampaikannya langsung kondisi ini dalam forum resmi reses, pihak DPRD dan dinas terkait segera memberikan perhatian dan bantuan nyata.

Anggota DPRD Kota Palu, Vivi, mengaku akan menindaklanjuti aspirasi tersebut dan memasukkannya dalam agenda pembahasan anggaran pendidikan daerah.

“Sarana pendidikan harus jadi prioritas, apalagi menyangkut kenyamanan dan kualitas belajar anak-anak,” ujarnya.