Truestory-Di tengah Kelangkaan Minyak Goreng, sejumlah warga di Desa Tanjung Padang, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah mencoba memproduksi minyak goreng sendiri.
Warga yang tergabung dalam kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan nama Kaluku Belo ini merupakan binaan Komunitas Relawan Untuk Orang dan Alam (ROA).
Kaluku Belo merupakan bahasa daerah kaili yang artinya adalah Kelapa Baik.
Menurut Muhammad Subarkah, Direktur ROA, kelompok binaan ini telah dibentuk sejak tahun 2021 lalu. Beberapa warga yang tergabung dalam kelompok ini merupakan mereka yang menjadi korban terdampak bencana alam Gempa Bumi dan Tsunami 2018 lalu.
“Tahun 2021 kita sudah mulai prepare bentuk kelompok, kemudian penyiapan insfrastruktur, dan sekarang mulai berproduksi,” ungkapnya, Kamis 10/03/2022.
Menurutnya, hal ini juga dilakukan karena melihat Sumber Daya Alam (SDA) bahan baku pembuatan minyak goreng, yakni kelapa sangat berlimpah di wilayah Kecamatan Sirenja, khususnya di Kabupaten Donggala.
Apalagi, sejumlah warga sudah punya keahlian dasar membuat minyak berbahan dasar kelapa.
“Dukungan yang kami berikan itu berupa alat, dan pelatihan. Sebenarnya mereka itu sudah bisa buat sendiri minyak kelapa, tapi pelatihan itu untuk supaya mereka lebih baik lagi dan disediakan Rumah Produksinya. Kami juga dibantu donasi dari yayasan Care Peduli,” jelasnya.
Lanjut Subarkah, hal ini dilakukan sebagai upaya mmendorong minyak kelapa tumbuh kembali di Sulawesi Tengah.
“Alhamdulillah setelah ada produksi ini juga, situasi kelangkaan minyak di kita tidak terlalu berpengaruh. Ini kita produksi baru hari Senin yang lalu,” terangnya.
Warga yang tergabung dalam kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan nama Kaluku Belo ini berjumlah 30 orang.
Untuk pemasaran, saat ini Kelompok usaha tersebut dan ROA masih menjual lewat media sosial dan beberapa Reseller.
“Harapannya, produk yang ramah lingkungan khususnya minyak kelapa ini bisa memperluas pasarnya. Tentu kita juga akan perhatikan kualitas dan keberlanjutan produksinya. Saat ini yang kita produksi bisa mencapai 500 liter dalam seminggu,” terangnya.
“Yah hasilnya ada yang 1 liter, 600 Mili, dan 300. Yah harapan kami ini juga bisa jadi solusi di tengah kelangkaan minyak goreng,” tambahnya.
Tinggalkan Balasan