Truestory – Ketua DPRD Sulteng Nilam Sari Lawira bersama Wakil Ketua I HM Arus Abdul Karim serta anggota DPRD lainnya menemui pengunjuk rasa yang melakukan aksi protes kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Kantor DPRD Sulteng, Senin, (12/9/2022).
Mereka menemui pengunjuk rasa untuk mendengarkan langsung apa yang menjadi tuntutan massa aksi. Ratusan mahasiswa dari Universitas Tadulako (Untad) ini menamakan dirinya Aliansi Rakyat Menolak BBM.
Mereka mendesak DPRD Sulteng secara kelembagaan agar menyampaikan protes tersebut ke pemerintah pusat.
Ada delapan tuntutan yang disampaikan masa aksi yaitu; Menolak kenaikan BBM, penghapusan dana pensiun anggota DPR RI, pengetatan dana pengawasan Perpres No 17 Tahun 202, naikkan upah buruh dan tenaga honorer, nasionalisasikan asset vital di bawah kontrol rakyat, perbaiki tata kelola migas, kurangi tunjangan pensiunan anggota DPR RI dan stabilisasi harga BBM.
Dihadapan para pendemo, Ketua DPRD Sulteng Nilam Sari Lawira menyatakan menerima delapan tuntutan yang disampaikan pengunjuk rasa.
Untuk meyakinkan para pengunjuk rasa, mereka meminta agar Ketua DPRD Sulteng dan ketua- ketua fraksi menandatangani surat peryataan sikap menolak kenaikan BBM, tak ragu para wakil rakyat ini menyepakati dan membubuhkan tandatangan.
Seperti kita ketahui, gelombang aksi unjuk rasa yang datang dari berbagai elemen mahasiswa dalam kurun satu minggu ini, sejak Bahan bakar Minyak (BBM) di umumkan pemerintah 1 September 2022 mengalami kenaikan, sejumlah komunitas datang silih berganti menggelar unjuk rasa untuk memprotes kenaikan tersebut.
Berikut nama-nama anggota DPRD Sulteng yang ikut serta bersama Nilam Sari Lawira menerima masa aksi diantaranya Ketua Fraksi di DPRD Sulteng masing masing, Alimuddin Paada, Zainal Abidin Ishack, Abdul Karim Aljufrie, Ambo Dalle, Ismail Junus, Nur Dg Rahmatu, Ibrahim Hafid, Wiwik Jumatul Rofiiah, Rahmawati M Nur, Ellen Esther Pelealu dan Enos Pasaua.