Truestory – Momentum 5 Oktober ini merupakan hari jadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke 77. Keterlibatan Korem 132 Tadulako mendukung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKB) Provinsi Sulawesi Tengah dalam upaya percepatan penurunan stunting terus berlanjut dan ditingkatkan.
Khusus di wilayah Sulteng, program menjadi orang tua asuh anak stunting sudah berjalan kurang lebih selama tiga bulan. Hal ini juga sekaligus membantun program pemerintah dalam menangani masalah anak stunting.
Sebanyak 250 anak, kini sudah dilakukan pembinaan stunting untuk wilayah Sulteng sendiri, yang mana tersebar di 12 kabupaten satu kota.
“Korem 132 Tadulako kini telah menjadi bapak stunting terhadap 250 anak di Sulteng, ” ungkap Dandrem 132 Tadulako Brigjen TNI Toto Nurwanto, Selasa (4/10/2022).
Toto menjelaskan,tugas utama TNI bukan hanya sebagai fungsi keamanan dan ketahanan negara melainkan juga melakukan pembinaan teritorial (Binter). Selain itu juga TNI berperan aktif terlibat dalam program pembangunan yang dicenangkan pemerintah, termasuk menjadi Bapak asuh untuk penurunan angka anak Stunting.
Demi mewujudkan program percepatan penurunan stunting ini, pihak Korem 132 Tadulako telah memerintahkan seluruh Komandan Kodim dan Koramil hingga jajarannya yang paling bawah untuk terus berperan aktif.
Selanjutnya,pihak Korem juga terus sinergitas bersama Pemda dalam hal ini BKKBN berkerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai target prevalensi stunting di wilayah Sulteng.
“Untuk mencegah anak stunting kami memperhatikan secara kontinu asupan gizi dan nutrisi yang mencukupi. Harapan kita, demi pwrtumbuhan gizi anak serta generasi penerus Indonesia yang kuat dan berdaya saing,” terangya.
Dia menambahkan, upaya penurunan stunting merupakan program nasional. Olehnya pencegahan stunting perlu dilaksanakan sejak dini dengan mengedukasi ke masyarakat secara umum.
“Penurunan stunting merupakan arahan nasional yang harus didukung seluruh elemen, dimana harus terjalin sinergitas antara Pemda, Tni,Polri, serta dukukungan seluruh masyarakat. Sosialisasi dan edukasi sudah wajib dimulai sejak dini,” tandasnya. (M.Arief)