Truestory-Operasi Ketupat Tinombala 2022 di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, telah berakhir. Oprasi kemanusian ini dalam rangka pengamanan lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah yang berlangsung 12 hari sejak 28 April hingga 9 Mei 2022.
Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol. Didik Supranoto dalam keterangan resmi yang, Selasa (10/5/2022) menuturkan, secara umum situasi Kamtibmas di wilayah hukum Polda Sulteng selama pelaksanaan operasi Ketupat Tinombala 2022,berlangsung aman dan terkendali.
“Sekali lagi kami sampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih dari Kapolda Sulteng atas kerja keras masyarakat Sulteng yang dapat menciptakan Sulteng tetap aman dan kondusif,” ujarnya.
Didik menyebutkan, angka kecelakaan lalu lintas baik saat arus mudik atau arus balik selama berlangsungnya Operasi Ketupat Tinombala 2022 tercatat sebanyak 60 kasus kecalakaan lalu lintas atau naik 71,4 persen dibanding tahun 2021.
” Sedangkan korban meninggal dunia tercatat 15 jiwa atau naik 25 persen, luka berat 26 orang naik 30 persen, luka ringan 76 orang naik 72 persen serta kerugian materiil turun 19 persen dengan total kerugian Rp 323,8 Juta,”terangnya.
Sementara itu untuk kejahatan pelanggaran, didominasi kasus C4 sebanyak 21 kasus dengan rincian Curian 15 kasus, Curanmor ( pencurian kendaraan bermotor)2 kasus, Curat ( pencurian dan pemberatan)3 kasus dan Curas( pencurian dan kekerasan) satu kasus.
” Selama Operasi, Kepolisian telah memberikan teguran sebanyak 9.608 pengendara dan diberikan tindakan tilang karena pelanggaran kasat mata dan membahayakan pengguna jalan lain yaitu sebanyak 202 pengendara, “tambahnya.
Dengan kondisi kamtibmas yang kondusif selama Ramadhan dan Idul fitri ini, diharapkan masyarakat untuk tetap terus menjaga dan merawat kondisi ini dengan turut berperan aktif bersama TNI, Polri dan stakeholder terkait sehingga pembangunan dan perekonomian di Sulteng dapat kembali bangkit. (Moh.Arief).