Truestory– Operasi dalam mencari sisa kelompok , Mujahidin Indonesia Timur () kembali diperpanjang. Operasi bersandi tersebut masuk tahap ke II di tahun 2022.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolda Sulteng Irjen Pol. Rudy Sjufahriadi. Menurutnya,
masih adanya sisa 3 DPO yang belum berhasil ditangkap menuntut aparat keamanan untuk terus melakukan pengejaran dan penangkapan.

Pada operasi tahap II ini, Satgas gabungan TNI/Polri tersebut akan mengubah strategi serta mengurangi jumlah personil satgas.

“Jadi kita akan melakukan perubahan strategi dan pengurangan personil. Mereka para DPO mau kita menyerah, tetapi kalau tidak ya kita akan terus kejar dengan melakukan perubahan strategi serta melibatkan masyarakat untuk menangkap atau menghimbau DPO Poso menyerahkan diri,” Jelas Rudy.

Mantan Kapolda Jawa Barat ini mengatakan,
meski dalam kondisi terdesak, namun bila masih ada dukungan dari sejumlah masyarakat, maka upaya penuntasan kelompok Poso diakui akan sulit dilakukan.

“Kondisi ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk tidak lagi memberikan dukungan kepada kelompok DPO Poso yang merupakan kelompok teroris,”paparnya.

Diketahui, operasi tahap I telah dilaksanakan mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2022.

3 DPO teroris Poso saat ini dipastikan masih berupaya bertahan di area hutan yang bergitu luas membentang dari Kabupaten Poso, Kabulaten Parigi Moutong, hingga Kabupaten Sigi.

Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muhklas dan Suhardin alias Hasan Pranata.