Truestory-Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah telah menyusun solusi terkait permasalahan yanv terjadi antara warga di Kelurahan Poboya dan pihak perusahaan dalam hal ini PT. Cipta Palu Minerals, perusahaan legal tambang emas.
Hal itu menyikapi insiden beberapa waktu lalu yang terjadi unjuk rasa massa yang berujung pada pengrusakan sejumlah fasilitas dan kantor perusahaan PT Adijaya Karya Makmur (AKM) yang merupakan kontraktor PT. CPM.
Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, Selasa 20/09/2022. Menurutnya, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan segera melakukan pertemuan bersama pihak kepolisian, warga yang berunjuk rasa dan pihak perusahaan PT.CPM.
Hadianto berharap, dengan solusi yang diberikan pemerintah, dapat segera menyelesaikan permasalahan yang ada. Meskipun demikian, Hadianto tidak menjelaskan lebih detail solusi apa yang diberikan.
“Saya sudah bertemu dengan warga dibawah. kemudian saya bertemu dengan beberapa perwakilan dari CPM alhamdulillah ada beberapa hal yang menjadi opsi yang akan ditawarkan ke masyarakat sebagai win win solusi agar supaya dapat titik temu,” ungkapnya.
“Nah masyarakat tidak menolak CPM, mereka berharap bisa mendapatkan perhatian dan bisa mendapatkan ruang,” tambahnya.
Sebelumnya, ratusan massa menggeruduk kantor PT. Adijaya Karya Makmur pada Minggu 18/09/2022. Unjuk rasa yang berakhir pengrusakan dan penganiayaan itu diduga berkaitan dengan penertibab tambang emas ilegal di sekitar kawasan kontrak karya PT. CPM.
Akibat aksi ratusan massa, tiga alat nerat jenis ekskavator terbakar dan satu unit mobil operasional, kantor, pos jaga mengalami kerusakan cukup parah.
Tidak hanya itu, satu orang karyawan juga dilaporkan mengalami luka serius dibagian kepala.akibat terkrna benda tajam. Warga juga memblokade akses masuk ke lokasi perusaahn PT. CPM.