Truestory-Sudah hampir dua pekan, uji balistik yang dilakukan oleh kepolisian terhadap puluhan senjata api yang dibawa saat pengamanan demonstrasi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah belum juga selesai.
“Belum ada, nanti kalau sudah kita buatkan rilisnya,” ungkap Kombes Pol Didik Supranoto, Kabid Humas Polda Sulteng.
Puluhan senjata api dan 60 proyektil. saat ini masih berada di Laboratorium Forensik (Labfor).
“Ia masih di Labfor,” tuturnya.
Sebelumnya, perkembangan kasus penembakan Erfaldi, warga yang meninggal dunia saat unjuk rasa di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah sedikit menemui titik terang.
Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo menyebut pelaku merupakan anggota polisi berpakaian preman. Hal itu ia sampaikan saat memberi arahan penggunaan kekuatan tindakan kepolisian sebagaimana dikutip dari Instagram @divpropampolri, Kamis (17/2/2022).
Dalam uji balistik akan dicocokkan dengan proyektil yang ditemukan di TKP, selanjutnya akan ditentukan pelaku yang terlibat dalam penembakan seorang warga Desa Tada dalam unjuk rasa tolak tambang di Parigi Moutong.
Sebelumnya, Propam Polda Sulteng juga telah memeriksa belasan anggota polisi untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut.
Dari kasus tersebut sudah dikeluarkan LP penembakan dan telah ditingkatkan ke tingkat penyidikan karena perbuatan pidana yang sudah jelas.
Pihak kepolisian telah membentuk tim terdiri dari Propam, Irwasda, kriminal umum dan tim Labfor dari Makassar.