BANGGAI, TRUE STORY – PT Pertamina EP Donggi Matindok Field yang tergabung dalam Regional Indonesia Timur Subholding Upstream bersama Kelompok Tani Kasawo Jaya sukses menggelar acara panen jagung hasil implementasi pupuk biosulfur di Desa Kayowa, Kecamatan Batui.
Pada kesempatan ini lahan yang dipanen seluas 2 Ha dari total demoplot sebesar 3 Ha. Hasil panen jagung yang didapatkan kali ini mencapai 8,64 ton jagung meningkat sekitar 57% dari panen sebelumnya yang mencapai 5,5 ton.
Acara ini dihadiri secara langsung oleh oleh Pjs Manager Donggi Matindok Field Amirullah dan managemen Donggi Matindok Field, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banggai, Pemerintah Desa Kayowa, Kelompok Tani, dan Masyarakat Desa.
Kepala Desa Kayowa Mohammad Ali Daeng Maroa menyampaikan, implementasi pupuk biosulfur ini menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap sektor pertanian, yang menjadi tulang punggung perekonomian desa.
Selain itu, penggunaan pupuk biosulfur menjadi salah satu alternatif penggunaan pupuk selain pupuk kimia yang harganya cukup mahal dipasaran.
“Harapannya kedepan Desa Kayowa bisa menjadi desa tematik jagung yang mendukung program ketahanan pangan pemerintah pusat,” ujarnya.
Mohammad Ali menegaskan akan komitmennya dalam mendukung sektor pertanian, melalui berbagai program yang mendorong peningkatan hasil pertanian,
“Kami akan terus berupaya memberikan pendampingan serta fasilitas yang dibutuhkan agar para petani dapat semakin maju dan mandiri,” katanya.
Sementara itu dikesempatan yang sama, Pjs Manager Donggi Matindok Field Amirullah mengapresiasi kolaborasi perusahaan dengan para petani yang berinovasi dalam meningkatkan hasil panen.
Melalui panen ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama antara perusahaan, pemerintah desa, kelompok tani, dan berbagai pihak mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi.
“Kami berharap pertanian di kayowa terus berkembang dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar Amirullah.
Diketahui Pertamina EP Donggi Matindok Field melakukan upaya pengembangan masyarakat melalui program pertanian jagung yang menjadi prinsip penerapkan nilai-nilai ESG (Environment, Social, and Governance) untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan tujuan no 15 (life on land).
Harapannya dengan program ini dapat mendorong pertanian yang berkelanjutan di Desa Kayowa dan sekitarnya.
Panen jagung ini merupakan bagian dari upaya peningkatan ketahanan pangan serta kesejahteraan petani di wilayah Desa Kayowa.
Dengan luas lahan yang terus dikembangkan dan teknik pertanian yang disesuaikan dengan kearifan lokal. Kelompok tani Kayowa optimistis dapat terus meningkatkan hasil panennya di masa mendatang.
Acara panen ini juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan antara petani dan perusahaan, serta menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengembangkan sektor pertaniannya.
Diharapkan keberhasilan ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat dan ketahanan pangan nasional.
Tinggalkan Balasan