Truestory-Sejumlah petani sekitar Danau Poso menggelar aksi mogok makan, cor kaki dan rendam kaki di depan kantor gubernur Sulawesi Tengah, Kota Palu, Selasa 24/05.
Aksi tersebut dilakukan oleh Palu Menjaga Danau Poso yang merupakan komunitas yang bersolidaritas dengan Danau Poso.
Aksi yang digelar bersama mahasiswa di Palu itu menuntut Gubernur Sulawesi Tengah agar memenuhi janjinya untuk bertemu dengan pemimpin PT Poso Energy terkait ganti rugi lahan sawah dan kebun yang terendam air.
Kata salah seorang perwakilan petani dari Aliansi Maayarakat Adat Danau Poso yang enggan menyebutkan namanya mengatakan mogok makan adalah simbol tidak tersedianya beras yang selama ini diperoleh para petani. Mogok makan jyga sebagai simbol kelaparan yang disebabkan oleh PT Poso Energy.
Cor kaki adalah simbol aktivitas petani yang terkungkung atau tidak lagi bisa melakukan aktivitas di sawah atau kebun.
Rendam kaki adalah simbol sawah dan kebun yang sudah tidak lagi bisa diolah karena terendam air bendungan PLTA Poso.
keinginan massa aksi untuk bertemu dengan Gubernur Sulawesi Tengah belum bisa terpenuhi dikarenakan Rusdi Mastura masih mengikuti kegiatan rapat di ibukota Jakarta.
staf Ahli Bubernur Ridha Saleh saat menemui sejumlah perwakilan petani Danau Poso yang menggelar aksi mengatakan, pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah memediasi petani Danau Poso yang menuntut PT Poso Energy agar mengganti rugi lahan sawah dan kebun yang terendam akibat bendungan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
“Kita kaget keadaan di lapangan seperti ini sehingga tuntutan ini akan kita sampaikan lagi ke gubernur dan kita kordinasikan kembali,” jelas Ridha.
Tinggalkan Balasan