BANGGAI, TRUE STORY – Selama menjabat Bupati, program – program yang diusung oleh Amirudin Tamoreka sering menjadi bahan kritik lawan politik pada Pilkada 2024 kemarin.
Mulai dari program satu jua satu pekarangan, program kesehatan, pendidikan dan program – program pembangunan lainnya.
Amirudin pun menyangkan sikap diam kepala OPD, akan kritikan tersebut. Sementara diketahui program – program itu dikerjakan oleh OPD terkait.
“Padahal yang menjalankan program itu bapak ibu sekalian. Semua dinas yang kerjakan, tapi tidak ada. Ada, tapi cuma sedikit. Seharusnya anda bisa menjawab dari hujatan-hujatan itu,” terangnya di depan para kepala OPD.
Menurut Bupati, sikap diam yang dilakukan oleh kepala OPD merupakan hal keliru. Karena Bupati tidak menghafal semua program yang sudah berjalan, dan berapa banyak anggaran yang dihasilkan.
“Kalau diam dengan alasan sebagai netralitas, saya pikir itu sebuah hal keliru. Kenapa? Karena tidak semua bupati menghafal berapa yang sudah dihabiskan anggaran dan apa saja yang dibangun. Karena itu ada di dinas masing-masing,” ucap Amirudin.
Terlepas sebagian besar Kepala OPD yang memilih bungkam ditengah kencangnya petahana diserang kampanye hitam, namun Amirudin mengaku bersyukur.
“Alhamdulullah atas dukungan masyarakat Banggai dan berkat rahmat Allah SWT Tuhan Yme, saya masih diberikan kepercayaan. Meski belum diumumkan KPU Banggai, tapi berdasarkan C1 yang direkap,” kata Amirudin.
Amirudin mengaku, idealnya seorang kepala daerah itu berasal dari kalangan ASN. Karena mereka memahami betul terkait program perencanaan pembangunan.
“Kalau kita menarik ulur tentang pemerintahan. Saya sering bilang yang paling cocok menjadi Bupati itu adalah ASN. Karena mereka yang tahu seluk-beluk segala program perencanaan dan lain sebagainya,” kata Amirudin.
Setelah dilantik sebagai Bupati Banggai tahun 2021 lalu, Amirudin mengaku belajar tentang pemerintahan secara otodidak.
“Ketika saya dilantik 2021, saya selalu belajar dengan otodidak. Alhamdulillah banyak hal yang kita persembahkan untuk daerah ini,” kata Amirudin.
Tidak sedikit kepala daerah yang berhasil rata-rata dari ASN. Kita bisa melihat bagaimana Kota Surabaya. Kepala daerahnya adalah mantan Kadis PUPR, berangkat menjadi Wali Kota. Dan prestasinya luar biasa. Caranya harus mengabdikan diri, loyalitas dedikasi untuk majukan daerah.
“Kalau bapak ibu mau jadi pejabat hanya dengan cara instan, aka insya Allah berhentinya juga instan. Tapi kalau kita kerja demi kemajuan daerah, saya yakin dan percaya nama kita akan terukir dengan baik,” ucap Bupati Banggai.