PALU, TRUE STORY – Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza, bersama Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP TASKIN) Republik Indonesia, Budiman Sudjatmiko, menghadiri acara Pelantikan Dewan Pengurus Wilayah Kota, Kabupaten, dan Anak Cabang Peknas se-Sulawesi Tengah Periode 2025-2030.

Kegiatan ini berlangsung di Sriti Convention Hall, Palu, pada Kamis (16/01/2025) sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerja mereka dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional di Sulawesi Tengah.

Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Wakapolda Brigjen Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Abdul Rahman, para bupati dan wali kota se-Sulawesi Tengah, kepala OPD, serta seluruh pengurus Peknas se-Sulawesi Tengah.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza, menegaskan peran strategis UMKM sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat.

“UMKM adalah pejuang yang mampu membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat. Pemerintah berkomitmen memberikan dukungan penuh untuk terus memperkuat peran usaha mikro, kecil, dan menengah sebagai prioritas utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Helvi.

Helvi juga menyoroti pentingnya digitalisasi, perluasan akses pasar, dan kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, serta wirausaha lokal untuk mendukung pemberdayaan masyarakat. Ia menyatakan bahwa program-program pelatihan berbasis digital dan penjaringan talenta muda wirausaha akan menjadi kunci dalam pengentasan kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja baru.

Kepala BP TASKIN, Budiman Sudjatmiko, menambahkan bahwa upaya pengentasan kemiskinan harus diintegrasikan dengan pengembangan potensi wilayah.

“Sulawesi Tengah memiliki peluang besar di sektor pertanian, pertambangan, dan industri pengolahan. Dengan pengelolaan yang tepat, daerah ini dapat berkontribusi signifikan pada peningkatan laju pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Budiman.

Berdasarkan data tahun 2024, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 25,22 juta orang. Oleh karena itu, melalui program-program pengembangan keterampilan dan pembentukan badan usaha di wilayah, diharapkan pendapatan UMKM dapat meningkat sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru.

Acara ini juga menjadi momen penting bagi para pemangku kepentingan di Sulawesi Tengah untuk bersinergi dalam mewujudkan ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berkelanjutan.

Dengan kolaborasi yang erat antara berbagai pihak, Sulawesi Tengah diharapkan mampu menjadi salah satu pendorong utama percepatan ekonomi nasional.