PALU, TRUE STORY – Hari ini, 22 Februari 2024, menjadi hari yang penuh kebahagiaan bagi Marson Kasio, seorang penjual koran di Banggai Kepulauan. Putrinya tercinta, Vini Sindi Karolina, diwisuda sebagai Sarjana Farmasi dari Universitas Tadulako, Palu.
Kisah Vini merupakan bukti nyata bahwa mimpi bisa tercapai, bahkan di tengah keterbatasan. Ayahnya, Marson, telah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk membiayai pendidikan Vini. Sejak tahun 2014, Marson menjadi wartawan cetak media lokal di Kabupaten Banggai dengan tugas utama di Banggai Kepulauan dan Banggai Laut.
Namun, kondisi media cetak di daerah yang semakin sulit membuat Marson harus merangkap menjadi loper koran. Dia berkeliling dari desa ke desa di dua kabupaten tersebut, menjajakan koran untuk menafkahi keluarganya.
Pada tahun 2018, kebutuhan hidup semakin bertambah ketika Vini diterima di Fakultas Farmasi Universitas Tadulako. Untuk memenuhi biaya pendidikan Vini, Marson melebarkan sayap penjualan korannya hingga ke Kabupaten Morowali Utara, yang membutuhkan perjalanan laut dan darat selama 13 jam.
Perjalanan Marson tidak mudah. Dia harus menghadapi cuaca buruk, medan yang sulit, dan rasa lelah yang tak terkira. Namun, tekadnya untuk memberikan pendidikan terbaik bagi Vini tidak pernah goyah.
Hari ini, perjuangan Marson terbayar lunas. Vini berhasil menyelesaikan studi S1 Farmasi dengan IPK 3.68. Wisuda Vini menjadi momen yang mengharukan bagi seluruh keluarga.
“Alhamdulillah, anak penjual koran bisa jadi sarjana,” kata Marson dengan penuh rasa syukur. “Ini tentu belum seratus persen dalam hidupnya, karena tantangan berikutnya sudah menanti. Apapun itu, saya bersyukur anakku bisa menyelesaikan pendidikannya.”
Kisah Vini dan Marson merupakan inspirasi bagi banyak orang. Di tengah gempuran media digital dan era disrupsi, semangat mereka menunjukkan bahwa pendidikan masih merupakan kunci utama untuk meraih masa depan yang lebih baik.
“Normalnya empat tahun. Tapi tahun 2018 itu Palu gempa, baru ada peristiwa covid. Puji Tuhan anakku sekarang sudah selesai. Ini tentu belum seratus persen dalam hidupnya, karena tantangan berikutnya sudah menanti. Apapun itu saya bersyukur anak penjual koran bisa jadi sarjana,” kata Marson yang menghadiri wisuda dari Banggai Kepulauan bersama istri, Sepriana Weserlin.