Palu,truestory.id – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, secara resmi membuka Posalia Kampu Lere 2025 di Lapangan Kampung Lere, Kota Palu, Kamis (30/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung hingga 1 November itu menjadi momentum penting bagi masyarakat dalam meneguhkan kembali semangat pelestarian budaya lokal di tengah arus modernisasi yang semakin kuat.
Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid menegaskan bahwa tradisi Posalia Lere bukan sekadar ritual budaya, melainkan wujud nyata dari semangat kebersamaan, gotong royong, dan kekuatan sosial masyarakat Sulawesi Tengah.
Ia menilai, nilai-nilai tersebut merupakan akar dari karakter bangsa yang harus terus dijaga di setiap generasi.
“Posalia Lere bukan hanya menjaga tradisi, tetapi memperkuat identitas daerah dan memperkaya karakter bangsa. Kami berharap kegiatan seperti ini menjadi contoh bagi daerah lain di Sulawesi Tengah dalam memelihara kebudayaan lokal,” ujar Anwar Hafid.
Anwar Hafid juga menekankan bahwa pelestarian budaya perlu menjadi bagian integral dari pembangunan daerah.
Ia menilai, kemajuan suatu daerah tidak hanya diukur dari pembangunan fisik, tetapi juga dari kemampuan masyarakatnya menjaga nilai-nilai luhur dan tradisi yang diwariskan leluhur.
Gubernur memberikan apresiasi kepada masyarakat Kampung Lere yang tetap konsisten menjaga dan menghidupkan tradisi Posalia.
Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi sarana mempererat hubungan antargenerasi sekaligus memperkokoh rasa persaudaraan di tengah keberagaman masyarakat.
“Melalui kegiatan seperti ini, kita tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga memperkuat persatuan dan mempertegas semangat gotong royong yang menjadi roh masyarakat Kaili,” tambahnya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, kata Anwar Hafid, akan terus memberikan dukungan terhadap berbagai kegiatan budaya daerah.
Upaya itu diwujudkan melalui kerja sama lintas sektor antara pemerintah, komunitas adat, pelaku seni, dan masyarakat luas.
Ia menyebut, pelestarian budaya merupakan bagian dari visi pembangunan manusia Sulawesi Tengah yang berkarakter, berdaya saing, dan berakar pada kearifan lokal.
Posalia Kampu Lere 2025 menampilkan berbagai kegiatan seperti pameran karya kreatif, pusaka budaya, produk UMKM, kuliner tradisional, serta pertunjukan musik daerah.
Kemeriahan acara juga dihadiri Sekjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Bambang Wibawarta, Wakil Wali Kota Palu, perwakilan kerajaan dan kesultanan adat Nusantara, serta unsur Forkopimda Sulawesi Tengah.
Menutup sambutannya, Gubernur Anwar Hafid mengajak seluruh masyarakat untuk terus mencintai dan menjaga budaya daerah sebagai warisan yang tak ternilai.
“Budaya adalah kekuatan bangsa yang tidak boleh hilang. Mari kita rawat bersama, karena di dalamnya ada jati diri dan semangat kebersamaan masyarakat Sulteng,” pungkasnya.
