PALU, TRUE STORY — Anggota Komisi II DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Henri Kusuma Muhidin, mewakili Ketua DPRD Sulteng menghadiri kegiatan Posalia Kampung Lere yang digelar di cagar budaya Banua Oge Souraja, Kelurahan Lere, Kota Palu, Kamis (30/10).
Kegiatan Posalia yang sarat nilai-nilai kearifan lokal ini menampilkan beragam pertunjukan budaya, tarian tradisional, serta pameran produk masyarakat setempat. Acara tersebut menjadi wadah mempererat kebersamaan warga sekaligus melestarikan tradisi Posalia yang telah lama menjadi bagian dari identitas masyarakat Lere.
Dalam sambutannya, Henri Kusuma Muhidin menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menilai, Posalia Kampung Lere bukan hanya menjadi ajang hiburan dan silaturahmi, tetapi juga momentum penting untuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya daerah.
“Budaya adalah jati diri kita. Melalui kegiatan seperti ini, kita dapat menjaga dan mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi muda,” ujar politisi Partai Golkar itu.
Henri juga menegaskan komitmen DPRD Sulawesi Tengah untuk terus mendukung berbagai upaya pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari pembangunan karakter masyarakat dan penguatan sektor pariwisata daerah.
Menurutnya, kegiatan budaya seperti Posalia tidak hanya berperan dalam pelestarian tradisi, tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui partisipasi pelaku UMKM yang turut meramaikan acara.
Festival budaya yang digelar di jantung Kampung Lere ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat penting, di antaranya Gubernur Sulawesi Tengah, Sekjen Kementerian Kebudayaan RI, Pangdam Palakka Wira, Forkopimda, tokoh adat, serta komunitas seni dan budaya yang menampilkan berbagai pertunjukan khas daerah.
Melalui kegiatan ini, semangat kebersamaan dan pelestarian budaya lokal diharapkan semakin tumbuh kuat di tengah masyarakat Kota Palu dan Sulawesi Tengah.
