POSO, TRUE STORY – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tengah melakukan kunjungan kerja ke Gudang Bulog Lawanga, Kabupaten Poso, Kamis (30/10), untuk memastikan ketersediaan stok pangan, distribusi beras, dan efektivitas program stabilisasi harga di wilayah setempat.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya memperkuat koordinasi dan komunikasi dengan mitra kerja di bidang ekonomi dan ketahanan pangan. Rombongan Komisi II diterima oleh Kepala Gudang Bulog Lawanga, Nabertus Patundung, didampingi Mohammad Fitrah Ardianzah, Asisten Manajer SCPP Bulog Poso.
Dalam dialog bersama, pihak Bulog menjelaskan bahwa stok beras di gudang dalam kondisi aman dan mencukupi untuk beberapa bulan ke depan. Namun, harga beras di pasar masih relatif tinggi karena stok lama yang beredar masih dibeli dengan harga tinggi.
“Kadang stok banyak, tapi harga beras tetap mahal. Ini karena stok yang beredar di pasar masih merupakan stok lama yang dibeli dengan harga tinggi, sehingga pedagang belum bisa menurunkan harga jual,” ujar Anggota Komisi II DPRD Sulteng Dra. Marlelah, M.Si.
Bulog Poso menyebutkan pihaknya terus melakukan intervensi pasar melalui kegiatan pangan murah bekerja sama dengan TNI dan Polri agar masyarakat bisa memperoleh beras dengan harga terjangkau. Upaya ini juga diharapkan dapat mempercepat perputaran stok dan menjaga kualitas beras agar tidak terlalu lama tersimpan.
Selain itu, Bulog Poso telah menyiapkan penyaluran bantuan pangan tahap Oktober sebanyak 750 ton, mencakup wilayah Kabupaten Poso dan Tojo Una-Una. Setiap penerima manfaat akan memperoleh 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng, dengan jadwal penyaluran pertengahan November mendatang.
Dalam kesempatan itu, pihak Bulog juga memaparkan sejumlah tantangan di lapangan, antara lain alih fungsi lahan pertanian, keterbatasan irigasi, serta upaya menjaga kualitas gabah dan beras lokal. Kendati demikian, Bulog menegaskan komitmennya untuk menjalankan tiga fungsi utama: stabilisasi harga, ketersediaan stok, dan keamanan pangan (buffer stock).
Komisi II DPRD Sulteng memberikan apresiasi terhadap kinerja Bulog Poso yang dinilai terus berinovasi, termasuk upaya memperbaiki citra beras Bulog agar lebih kompetitif di pasaran.
“Kita berharap Bulog terus menjadi pengendali utama stabilitas pangan daerah. Stok yang aman harus sejalan dengan harga yang stabil dan terjangkau bagi masyarakat,” tegas Marlelah.
Bulog Poso juga menyampaikan bahwa saat ini tengah menunggu pembangunan gudang baru di Kabupaten Tojo Una-Una guna memperpendek jalur distribusi dan mempercepat penyaluran logistik pangan antarwilayah.
Melalui kunjungan ini, Komisi II DPRD Provinsi Sulawesi Tengah menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat koordinasi dengan Bulog dan pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan daerah serta mendukung program “Berani Suasembada Pangan” yang digagas Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
