Palu,truestory.id – Program Beasiswa Berani Cerdas yang digagas Gubernur Sulawesi Tengah kembali mencatat capaian membanggakan. Hingga awal Oktober 2025, tercatat sebanyak 15.663 pelajar dan mahasiswa di seluruh daerah telah menerima manfaat beasiswa tersebut.

Penyaluran dilakukan melalui kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Bank Sulteng sebagai mitra resmi. Jumlah penerima ini bahkan melampaui target awal yang ditetapkan sebanyak 15.106 orang.

Menurut keterangan resmi, proses penyaluran dana dilakukan melalui seluruh jaringan kantor Bank Sulteng yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota.

Salah satu titik penting dalam distribusi dana adalah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Tinombala, yang turut memastikan agar dana beasiswa diterima tepat waktu oleh para penerima.

Direktur Utama Bank Sulteng Hj. Ramiyatie menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk komitmen lembaga keuangan daerah dalam mendukung program prioritas pemerintah provinsi, khususnya di sektor pendidikan.

“Kami memastikan penyaluran beasiswa berjalan dengan cepat, aman, dan tepat sasaran. Melalui jaringan layanan kami, para penerima bisa langsung mencairkan beasiswa tanpa kendala berarti,” ujarnya, Senin (6/10/2025).

Ia menambahkan, keberhasilan penyaluran ini tidak hanya mencerminkan kinerja lembaga perbankan daerah, tetapi juga menjadi wujud sinergi antara dunia keuangan dan pemerintah dalam mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia di Sulteng.

Program Beasiswa Berani Cerdas sendiri merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yang bertujuan membantu siswa dan mahasiswa berprestasi agar dapat melanjutkan pendidikan tanpa hambatan ekonomi.

Melalui program ini, ribuan generasi muda dari berbagai latar belakang sosial mendapat kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi bagi daerah.

Pemerintah provinsi berharap, melalui beasiswa ini akan lahir lebih banyak anak muda yang berani bermimpi besar dan berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik.

“Dengan lebih dari 15 ribu penerima manfaat, kami ingin memastikan tidak ada lagi alasan bagi anak-anak Sulawesi Tengah untuk putus sekolah hanya karena keterbatasan biaya,”tutupnya.