Palu,truestory.id – Kodam XXIII/Palaka Wira menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2025 di Lapangan Makodam XXIII/Palaka Wira, Jalan Jenderal Sudirman No. 25, Palu, Selasa (1/10/2025).

Dalam kegiatan tersebut, Pangdam XXIII/Palaka Wira, Brigjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar, diwakili oleh Kapoksahli Pangdam, Brigjen TNI Sugiono, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara.

Upacara berlangsung dengan penuh khidmat dan diikuti ratusan peserta dari unsur prajurit, PNS TNI, serta seluruh jajaran Kodam XXIII/Palaka Wira.

Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan teks Pembukaan UUD 1945, pengucapan ikrar oleh perwira, serta doa bersama untuk para pahlawan bangsa dan keselamatan rakyat Indonesia.

Mengusung tema “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya”, kegiatan ini menjadi refleksi penting untuk memperkuat kembali komitmen terhadap nilai-nilai luhur Pancasila.

Dalam amanatnya, Brigjen TNI Sugiono menekankan bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi juga momentum untuk mengingatkan seluruh komponen bangsa akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan.

“Pancasila adalah pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, kita dituntut untuk tetap berpegang pada semangat persatuan, gotong royong, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Peringatan ini, kata Sugiono, sekaligus menjadi pengingat bagi seluruh prajurit TNI agar senantiasa berada di garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI.

Kehadiran para prajurit dan PNS TNI dalam upacara tersebut, menurutnya, mencerminkan komitmen nyata untuk meneguhkan Pancasila sebagai ideologi bangsa yang tidak tergantikan.

“Melalui peringatan ini, kita berharap seluruh prajurit bersama rakyat semakin memperkokoh persatuan demi mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera,” tambahnya.

Hari Kesaktian Pancasila, yang diperingati setiap 1 Oktober, merupakan penanda sejarah bahwa Pancasila telah teruji sebagai ideologi bangsa yang mampu menghadapi berbagai ancaman, termasuk upaya untuk menggantikan dasar negara.