Palu,truestory.id- Langkah digitalisasi pembangunan di Sulawesi Tengah kian nyata. Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido resmi meluncurkan Aplikasi Berani Kompak 2025, sebuah platform kolaboratif untuk memperkuat kemitraan multipihak dan transparansi pembangunan daerah.
Pembukaan dirangkaikan dengan Diskusi Harmonisasi Kemitraan Multipihak, di Ruang Rapat Nagana Bappeda Sulteng, Senin (10/11/2025).
Reny Lamadjido menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung penyusunan Rencana Pembangunan Rendah Karbon Daerah (RPRKD).
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi multipihak kini menjadi keharusan agar pembangunan berkelanjutan dapat terwujud,” ujarnya.
Reny menjelaskan, pembangunan rendah karbon bertujuan menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan.
Ia juga menekankan perlunya transformasi pola pembangunan dari eksploratif menjadi berkelanjutan. Aplikasi Berani Kompak yang diluncurkan menjadi inovasi digital untuk memperkuat koordinasi, transparansi, dan pemantauan program multipihak di Sulteng.
Kegiatan yang digagas Bappeda Sulteng bekerja sama dengan World Resources Institute (WRI) Indonesia ini dihadiri sejumlah pejabat, akademisi, pelaku usaha, dan mitra pembangunan lainnya.
