Truestory– Pemerintah Kabupaten Morowali melakukan rapat pertemuan bersama instansi serta pihak TNI/Polri, dalam rangka antisipasi virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Rabu 25/05/2022.
Ada beberapa poin yang dihasilkan dari pertemuan tersebut, yakni :
1. Akan membentuk tim Satgas yang melibatkan OPD tehnis, termasuk unsur TNI dan Polri. Setiap OPD yang terlibat akan bekerja sesuai tupoksinya masing-masing.
2. Dalam pecegahan penyebaran wabah PMK, Pemda Morowali menyiapkan anggaran lewat dana Belanha Tidak Terduga (BTT) guna menyukseskan jalannya proses pencegahan wabah PMK di kabupaten Morowali.
3. Disepakati akan membuat pos-pos penjagaan disetiap perbatasan yang menjadi pintu masuk masyarakat untuk melakukan transaksi jual-beli hewan ternak, dan ini agar segera dilakukan mengingat dalam waktu dekat moment Idul Adha akan berlangsung.
Bupati Morowali, Taslim juga memberikan arahan dalam penanganan PMK tersebut. Ia meminta untuk melakukan pengawasan di pos pos perbatasan dan memberi vitamin kepada hewan ternak sebagai antisipasi dini.
“Tim yang dibentuk nantinya bekerja secara terpadu dan bersinergi sehingga bisa mengantisipasi penyebaran wabah PMK yang lagi mewabah dibeberapa daerah saat ini,” jelasnya.
“Satgas harus punyai Konsistensi yang tinggi, ketika ada masalah ditemukan di lapangan jangan ada tawar menawar. Segera dilakukan tindakan sesuai arahan dari tim tehnik lainnya,” tambahnya.
Lanjut Taslim, mendekati hari raya Idul Adha, akan banyak hewan ternak masuk. Olehnya Dinas Pertanian dan Peternakan Morowali bersama Tim Satgas sudah melakukan antisipasi.”Tidak boleh lengah termasuk daerah-daerah di Pulau jangan sampai hewan-hewan yang dibawa ke pulau, hewan yang tidak higenis,” tuturnya.
Dandim 1311 Morowali, Letkol Inf Constantinus Rusmanto yang hadir dalam rapat tersebut juga memberikan beberapa masukan.
“Agar Tim ini segera memberikan pemahaman kepada kelompok ternak maupun pemilik ternak agar masyarakat tidak panik menanggapi soal virus PMK yang lagi mewabah. Dikawatirkan jangan sampai ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang manfaat kan kondisi ini, yang membuat masyarakat menjual ternaknya dengan harga murah,” sebutnya.
Lanjut Dandim, TNI dalam hal ini jajaran Kodim 1311 Morowali siap di libatkan untuk membantu pelaksanaan di lapangan maupun mendampingi untuk melakukan penyuluhan ke masyarakat tmasuk penanggulangannya langsung ke kelompok ternak maupun pemilik ternak,” tuturnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut yakni Bupati Morowali, Dandim 1311, Kapolres Morowali, asisten tiga, staf ahli bidang hukum politik dan pemerintahan, Kadis Kesehatan, Perindag, Kasat Pol PP, Kadis Perhubungan, BPBD, Bapeda, dokter hewan dan paramedik Sekab Morowali.