Poso,truestory.id- Operasi Madago Raya tahap III berhasil menyita empat senjata api rakitan dan bom, serta melampaui target operasi dengan total 11.195 kegiatan, jauh melebihi yang direncanakan. Operasi Madago Raya tahun 2024, yang digelar oleh Polda Sulawesi Tengah, dalam tahap ketiga yang berlangsung dari Juli hingga September 2024.
Sebanyak 253 personel, termasuk anggota TNI, dikerahkan dalam empat satuan tugas (Satgas) untuk menjaga keamanan wilayah.
Kepala Operasi Madago Raya, Kombes Pol. Boy F.S. Samola, menekankan bahwa misi utama operasi ini adalah deradikalisasi dan kontra terorisme dengan fokus pada tindakan preemtif dan preventif.
“Operasi ini bertujuan mencegah penyebaran paham radikal serta terorisme di empat kabupaten yang menjadi sasaran,” ujar Kombes Boy.
Salah satu inovasi yang mencuri perhatian dalam operasi ini adalah kegiatan “Napak Tilas Kembali ke NKRI,” di mana bendera Merah Putih dibentangkan dan upacara peringatan HUT ke-79 RI digelar bersama eks narapidana teroris di Pegunungan Biru, Kabupaten Poso. Acara ini menjadi simbol kuat rekonsiliasi pasca-terorisme.
Dalam operasi tahap III ini, Satgas Madago Raya juga mengamankan sejumlah barang berbahaya, termasuk tiga senjata api rakitan laras panjang, satu senjata api rakitan laras pendek, senapan angin PCP dengan teleskop, dan 136 butir amunisi berbagai jenis.
“Kami mengamankan dan menerima beberapa senjata api, baik itu rakitan maupun organik, juga menemukan empat bom rakitan,” jelas Kombes Boy.
Keberhasilan ini, menurut Kombes Boy, adalah bukti komitmen kuat untuk menjaga stabilitas keamanan dan mencegah tumbuhnya paham radikalisme.
Selain itu, Satgas Madago Raya juga melakukan misi sosial seperti pembagian sembako, alat olahraga, bibit pohon, kursi roda, serta bedah rumah untuk warga yang membutuhkan di Desa Beka, Kabupaten Sigi.
Operasi Madago Raya tahap III menjadi bukti bahwa stabilitas keamanan dan rekonsiliasi nasional dapat berjalan seiring. Tahap IV operasi ini akan berlangsung dari 1 Oktober hingga 31 Desember 2024.