,truestory.id — Program Satu Juta Satu Pekarangan () di Kabupaten telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya dalam bidang peternakan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Banggai, Pupung Diliyanto, mengungkapkan bahwa program unggulan pemerintahan Amirudin Tamoreka dan Furqanuddin Masulili ini telah membantu meningkatkan pendapatan warga.

Pada tahun 2022, 45 kelompok penerima bantuan ayam pedaging menerima masing-masing 1.000 ekor ayam.

Hasilnya, sebanyak 38.749 ekor ayam siap dipanen dan dijual dengan harga Rp50.000 per ekor, menghasilkan total pendapatan Rp1.937.450.000.

Rata-rata, setiap kelompok memperoleh penghasilan tambahan sebesar Rp43.054.444.

Sementara itu, 25 kelompok penerima ayam petelur yang masing-masing mendapatkan 200 ekor ayam, berhasil memproduksi 71.565 butir telur.

Dengan harga Rp2.000 per butir, pendapatan yang dihasilkan mencapai Rp143.130.000. Setiap kelompok mendapatkan rata-rata penghasilan tambahan sebesar Rp5.725.200 dalam periode 7 bulan, hingga Juli 2023.

Jumlah produksi ini akan terus bertambah hingga masa afkir ayam yang diperkirakan mencapai 2 tahun.

Pupung juga menekankan bahwa program memiliki dampak ganda, yakni mengurangi stunting, menekan inflasi, dan meningkatkan ketahanan berbasis hewan di Kabupaten Banggai.

Alokasi anggaran untuk sektor peternakan dalam program SJSP dari tahun 2022 hingga 2026 terus meningkat. Pada tahun 2022, dialokasikan Rp4.955.000.000 dengan rincian untuk paket ayam petelur dan DOC ayam pedaging.

Tahun 2023, alokasi mencapai Rp2.000.000.000, sedangkan pada tahun 2024 hingga 2026, anggaran berkisar Rp3.031.988.000 setiap tahunnya. Dana ini digunakan untuk pembelian paket ayam dan operasional program.

Program ini diharapkan dapat terus memberikan manfaat dan sosial bagi masyarakat Banggai, sekaligus memperkuat ketahanan lokal.