,truestory.id- , calon gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 1, menegaskan komitmennya untuk memperbaiki seluruh jalan di wilayah tersebut jika terpilih dalam Pilkada mendatang.

Bersama pasangannya, Abdul Karim Al Jufri, Ali mengusung visi untuk meningkatkan aksesibilitas jalan sebagai bagian dari upaya membangun perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di .

Menurut Ali, kondisi jalan yang baik adalah tulang punggung bagi pergerakan ekonomi masyarakat. Dalam setiap kesempatan kampanye, ia menekankan pentingnya akses jalan yang layak, terutama untuk daerah-daerah terpencil dan jalur pertanian yang sangat bergantung pada ini.

“Mimpi saya adalah melihat seluruh jalan di Sulawesi Tengah mulus dan beraspal. Jalan yang baik adalah urat nadi ekonomi. Saya dan Abdul Karim berkomitmen akan memperbaiki jalan tanpa membeda-bedakan statusnya. Dukungan dari Presiden Prabowo juga menjadi penguat bagi kami untuk mewujudkan ini,” ungkap .

Ali, yang telah menjelajahi banyak pelosok desa dan merasakan langsung kondisi jalan di , prihatin melihat banyaknya jalan yang berlubang dan belum teraspal. Hal ini, menurutnya, memperlambat mobilitas warga antar wilayah.

“Persoalan jalan ini adalah soal kepedulian, bukan soal bisa atau tidak, tetapi mau atau tidak,” kata suami dari Nilam Sari Lawira itu.

Janji Ahmad Ali untuk memperbaiki seluruh jalan di Sulteng mendapat respons positif dari masyarakat.

Namun, apakah ini didukung rekam jejak yang jelas? Mantan Kepala Dinas PU Bina Marga Sulteng, Syaifullah Djafar, menyatakan bahwa selama menjabat, hanya Ahmad Ali—anggota dari Sulteng—yang fokus memperjuangkan perbaikan jalan provinsi melalui alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK).

Selama menjadi legislator, Ahmad Ali diketahui telah terlibat dalam sejumlah proyek peningkatan jalan di Kabupaten Sigi, termasuk pembukaan jalan ke daerah-daerah terpencil dan pengaspalan jalan antarwilayah. Beberapa proyek penting yang diperjuangkan Ahmad Ali antara lain:

1. Pembukaan dan Peningkatan Akses Daerah Terpencil:

  • Pembukaan jalan Gimpu–Peana–Kalamanta hingga perbatasan Sulawesi Selatan.
  • Pengembangan jalan Sadaunta–Lindu dan Kulawi–Banggaiba.
  • Pengecoran jalan Tongoa–Lembantongoa.

2. Jalan Penghubung Antarwilayah:

  • Pembangunan jalan Bora–Pandere dan Oloboju–Pombewe.
  • Pengaspalan jalan lingkar Palolo-Nokilalaki, dari Desa Ranteleda hingga Tongoa.
  • Pengembangan jalan poros Biromaru–Narawola dan sejumlah jalan lingkar di Dolo Barat, Dolo Selatan, dan Dolo Utara.

3. Pengembangan Infrastruktur Perkotaan dan Kawasan Jembatan:

  • Pembangunan jembatan Kaleke dan perbaikan sejumlah jalan dalam kota seperti di Bora, Biromaru, Dolo, dan beberapa daerah lainnya.

Ahmad Ali percaya bahwa pengalaman dan keberhasilannya memperjuangkan pembangunan jalan di akan memampukannya mengatasi masalah infrastruktur jika terpilih sebagai gubernur.

Ia berharap dapat merealisasikan program perbaikan jalan di Sulteng untuk kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pada Pilkada 27 November mendatang.