Truestory-Banyak cara yang dilakukan masyarakat untuk melestarikan budaya di daerahnya. Seperti halnya warga di Kelurahan Baru, Kota Palu, Sulawesi Tengah yang menggelar Lebaran Mandura pada 7 Syawal 1443 Hijriah, Minggu, 08/05/2022.
Mandura merupakan makanan khas Kota Palu yang kerap disajikan setiap hari hari besar keagamaan. Seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Warga di kelurahan tersebut membuat mandura yang menyerupai piramida dengan tinggi kurang lebih satu meter, serta mandura yang berukuran besar dengan berat kurang lebih 20 kilogram.
Lebaran Mandura tersebut dipusatkan di Masjid Jami, masjid yang diyakini warga sebagai masjid tertua dan menjadi saksi bisu cikal bakal tradisi lebaran mandura.
“Alhamdulillah dengan segala keterbatasan, lebaran mandura ini dapat terselenggara. Ini merupakan tahun yang ketujuh digelarnya lebaran mandura,” ungkap Hardi Ketua Panitia Lebaran Mandura, Minggu.
Menurutnya, kegiatan ini terselenggara atas keterlibatan seluruh pihak, mulai dari warga Kelurahan Baru, Pengurus Masjid, hingga Pemerintah Kota Palu.
“Terimakasih kepada Pemkot Palu yang telah mendukung dan mensupport kegiatan ini,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Palu, dr Reny Lamadjido dalam sambutannya mengatakan dengan terselenggaranya Lebaran Mandura ini dapat menjaga tali silaturahmi antar warga khususnya warga Kelurahan Baru dan umumnya warga Kota Palu.
“Saya ingin menyampaikan bahwa Mandura ini narasa, kita tidak bisa dapat di daerah lain. Mungkin ada tapi rasanya beda,” ungkap Reny.
Pemerintah Kota Palu juga mengapresiasi pihak warga Kelurahan Baru yang telah menggelar Lebara Mandura.
“Kami dari Pemerintah Kota Palu sanga mengpresiasi kepada panitia Lebaran Mandura malam ini dan khususnya kepada seluruh masyarakat baru,” terang Reny.
Mandura yang berbahan dasar ketan yang dibuat oleh warga Kelurahan baru ini terdapat tiga warga, yakni merah, putih, dan hitam yang ketiganya mempunyai vilosofi yang berbeda.
Merah yang berarti berani, putih yang berarti suci dan hitam diartikan sebagai keadilan dan kejujuran.
Tinggalkan Balasan