Palu,truestory.id- Andi Nur Lamakarate, calon Wakil Wali Kota Palu nomor urut 1, menegaskan peluang besar bagi Palu untuk meningkatkan pendapatan daerah tanpa harus membebani masyarakat dengan . Ia menyoroti emas dan sebagai sumber pemasukan baru yang bisa membuka lapangan kerja dan mendongkrak ekonomi kota.

Dirinya berkomitmen menghapus makan dan minum sebesar 10 persen serta retribusi sampah yang menjadi keluhan masyarakat.

“Palu kaya akan sumber daya alam. Kami sudah melakukan kajian untuk memanfaatkan dan mengoptimalkan tersebut tanpa membebani rakyat. Pendapatan daerah tak hanya bersumber dari pajak, dan ini jelas bukan bentuk pembodohan,” tegas Anca sapaan akrab Andi Nur Lamakarate, Selasa (1/10/2024).

Pasangan ini, dengan akronim HANDAL, mengusung visi ‘Palu Kota Destinasi dan Industri’ jika terpilih dalam Pilkada Kota Palu 2024.

Dalam pandangannya, sektor memegang peran penting dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Anca mencontohkan emas di Kelurahan Poboya yang dikelola PT Citra Palu Minerals (CPM). Pabrik ini memiliki kapasitas pengolahan hingga 4.500 ton bijih per hari.

Anca dan timnya menemukan bahwa limbah tambang CPM masih mengandung emas. “Sisa olahan yang mereka buang ternyata masih menyimpan emas. Saya bergerak di bidang pemurnian emas, jadi tim kami bisa mengolahnya. Ini bisa jadi sumber pendapatan baru sekaligus membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya.

Selain emas, Anca juga menyoroti potensi tambang di Kelurahan Buluri dan Watusampu, Kecamatan Ulujadi, sebagai sumber penerimaan daerah lainnya.

Sebelum terjun ke dunia politik, Anca berkecimpung di sektor tambang batuan. Pengalamannya membuatnya memahami betul kondisi sektor galian C di Kota Palu. Menurutnya, pengusaha tambang galian C kerap kesulitan memenuhi permintaan pengiriman karena terbatasnya kapal tongkang.

“Saya dulu penambang, namun berhenti setelah masuk dunia politik. Waktu itu, sangat sulit mendapatkan kapal tongkang,” ungkapnya.

Di tengah keterbatasan ini, Anca melihat peluang bisnis yang bisa meningkatkan pendapatan daerah. Jika Pasangan HANDAL memimpin Kota Palu, mereka berencana membuat regulasi yang mewajibkan hasil produksi tambang diangkut dengan kapal tongkang milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda).

“Di Batam, ada banyak agen dan galangan kapal. Kita bisa membangun galangan kapal di sini. Produksi tambang nantinya diatur lewat peraturan wali kota, sebagian dilayani Perumda, lainnya oleh perusahaan swasta,” jelasnya.

Anca yakin skema ini akan menguntungkan daerah dan pengusaha. Ia memperkirakan potensi Pendapatan Asli Daerah () dari sektor galian C bisa mencapai Rp19 miliar, dengan kapal tongkang membayar royalti Rp10 ribu per meter kubik dan kebutuhan material sekitar 1,9 juta meter kubik.

“Kalau ada yang tanya dari mana pendapatan kalau pajak dihapus, ini salah satu jawabannya. Semua ini sudah kami kaji dengan matang,” pungkasnya.