, truestory.id – Bergabungnya Partai dengan bakal calon Gubernur Sulawesi Tengah, , memicu dinamika politik yang menarik menjelang Pilgub Sulteng 2024.

Dengan dukungan yang memiliki 8 kursi di DPRD Sulteng, partai-partai lainnya yang tersisa seperti , Perindo, dan kini menghadapi tantangan berat dalam membentuk koalisi yang memenuhi syarat pencalonan sesuai aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Berdasarkan data hasil Pemilu 2024, hanya memiliki 7 kursi, Perindo 2 kursi, dan 1 kursi di DPRD Sulteng. Jika diakumulasikan, ketiga partai ini hanya memiliki 10 kursi, yang tidak cukup untuk memenuhi syarat minimal 11 kursi DPRD yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016 tentang pemilihan gubernur, bupati, dan walikota.

Total kursi di DPRD Sulteng terdiri dari:

  • Partai Golkar: 8 kursi (263.023 suara)
  • Partai NasDem: 8 kursi (227.438 suara)
  • Partai Demokrat: 8 kursi (179.761 suara)
  • Partai Gerindra: 7 kursi (201.424 suara)
  • PDIP: 7 kursi (176.954 suara)
  • PKB: 5 kursi (122.053 suara)
  • PKS: 5 kursi (120.494 suara)
  • PAN: 2 kursi (91.356 suara)
  • Partai Perindo: 2 kursi (70.558 suara)
  • Partai Hanura: 1 kursi (80.956 suara)
  • PPP: 1 kursi (69.232 suara)
  • PBB: 1 kursi (40.044 suara)

Dalam UU No. 10/2016, disebutkan bahwa partai politik atau gabungan partai politik dapat mengusung pasangan calon jika memiliki paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPRD atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilu anggota DPRD di daerah tersebut.

Ini berarti, partai atau koalisi partai harus memiliki minimal 11 kursi di DPRD Sulteng atau mengantongi 430.772 suara sah.

Dengan tidak adanya partai yang bisa memenuhi syarat ini sendirian, maka koalisi menjadi satu-satunya jalan untuk mengusung calon.

Namun, dengan berkurangnya opsi partai yang bisa diajak berkoalisi setelah Golkar bergabung dengan , tantangan bagi partai-partai lain untuk memenuhi syarat tersebut semakin besar.

Keputusan Golkar untuk mendukung Ahmad Ali telah mempersempit ruang gerak partai-partai lainnya, dan perkembangan koalisi ini akan menjadi penentu penting dalam kontestasi Pilgub Sulteng 2024.

Sementara pasangan Anwar Hafid- Reny Lamadjido di usung oleh Demokrat, PKS, dan PBB.